AROMATISISTAS
Pada awalnya definisi aromatisitas
diambil dari sifat senyawa aromatik tentang kestabilannya yang khas, dan lebih
mudah mengalami reaksi substitusi daripada reaksi adisi. Melalui pengamatan
dengan NMR maka sekarang ini aromatisitas dapat didefinisikan sebagai kemampuan
untuk mempertahankan arus elektron dalam cincin yang dipengaruhi oleh medan
luar. Senyawa-senyawa yang mempunyai kemampuan seperti itu disebut diatropik.
Gambar 1. Medan arus elektron dalam diatropik
1. Cincin Anggota Enam
Bukan hanya benzena yang aromatik tapi
banyak senyawa heterosiklik yang analog dengannya dalam mana satu atau lebih
heteroatom menggantikan karbon dalam cincin. Jika nitrogen adalah hetroatomnya
maka terjadi sedikit perbedaan dalam sekstet, dan pasangan elektron bebas nitrogen
tidak berpartisipasi dalam aromatisitas. Oleh karenanya, turunan N-oksida
atau ion piridium adalah spesies yang masih aromatik. Meskipun demikian, bagi
heterosiklik nitrogen terdapat lebih banyak bentuk kanonik yang penting (contoh
1) daripada benzena. Jika oksigen atau sulfur adalah heteroatom maka
akan ada bentuk ionik (2) di mana oksigen atau sulfur bervalensi tiga.
Dengan demikian piran (3) bukan aromatik, tapi ion pirilum (2)
adalah aromatik.
Di dalam sistem cincin beranggota enam
yang bergabung (fused), bentuk kanonik utama biasanya tidak ekuivalen
semuanya. Senyawa 4 mempuyai satu ikatan rangkap pusat, dan bentuk ini
berbeda dengan dua bentuk kanonik ekuivalen naftalen yang lain. Bagi naftalen,
hanya bentuk-bentuk kanonik tersebut yang dapat dituliskan bila tanpa menghiraukan
bentuk Dewar atau bentuk-bentuk pemisahan muatan.
Jika diasumsikan bahwa ketiga bentuk di
atas berkontribusi kepada senyawa yang sama maka ikatan 1,2 mempunyai karakter
ikatan rangkap yang lebih besar daripada ikatan 2,3. Perhitungan orbial-molekul
memperlihatkan orde ikatan 1,724 dan 1,603 untuk masing-masing ikatan tersebut
(bandingkan dengan 1,667 dalan benzena). Hal yang bersesuaian dengan perkiraan
tersebut, panjang ikatan 1,2 dan 2,3 masing-masing adalah 1,36 dan 1,415 Ǻ dan
ozon lebih menyukai menyerang ikatan 1,2. Ketidak ekuivalenan ikatan ini
disebut fiksasi ikatan parsial, dijumpai dalam hampir semua sistem
aromatik bergabung.
1. Cincin Beranggota Lima, Tujuh, dan
Delapan
Sekstet aromatik dapat juga ada dalam cincin
beranggota lima dan tujuh. Jika suatu cincin beranggota lima mempunyai dua
ikatan rangkap dan atom yang kelima mempunyai pasangan elektron bebas maka
cincin tersebut mempunyai lima orbital p yang dapat overlap menghasilkan
lima orbital baru, tiga orbital ikatan dan dua orbital anti ikatan. Ada enam
elektron yang akan menempati orbital tersebut: empat dari orbital p ikatan
rangkap-dua (masing-masing orbital p menyumbangkan satu elektron), dan orbital
yang terisi penuh menyumbangkan dua elektron. Keenam elektron menempati orbital
ikatan dan menyusun sekstet aromatik. Beberapa contoh penting untuk
sistem ini adalah senyawa heterosiklik pirol, tiofen, dan furan; meskipun di
sini furan mempunyai derajat aromatisitas lebih rendah daripada dua senyawa yang
lain.
Energi resonansi ketiga senyawa
tersebut masing-masing adalah 21, 29, dan 16 kkal/mol. Aromatisitas dapat pula
diperlihatkan dengan bentuk-bentuk kanonik, sebagai contoh adalah pirol:
Hal ini sangat berbeda dengan piridin,
pasangan elektron bebas di dalam pirol diperlukan untuk sekstet aromatik
sehingga pirol adalah basa yang jauh lebih lemah daripada piridin. Atom yang
kelima dapat pula karbon yang mempunyai pasangan elektron bebas.
1. Sistem Aromatik dengan Jumlah Elektron
Selain Enam
Analog dengan ion tropilium, cincin
beranggota tiga dengan satu ikatan rangkap dan satu muatan positif pada atom
ketiga (kation siklopropenil) adalah suatu sistem 4n + 2 dan oleh
karenanya diharap memperlihatkan aromatisitas. Senyawa 20 tersubstitusi telah
dibuat, demikian pula beberapa turunannya; di antaranya turunan trikloro,
dipenil, dan dipropil-nya, dan spesies-spesies kimia tersebut adalah stabil
meskipun bersudut 60⁰C.
Di dalam kenyataan, kation tripropilsiklopropenil dan
trisiklopropilsiklopropenil adalah termasuk dalam karbokation yang dikenal
paling stabil, bahkan stabil dalam larutan air. Kation tri-t-butilsiklopropenil
juga sangat stabil.
Lebih lanjut, siklopropenon (21)
dan beberapa turunannya adalah stabil, bersesuaiandengan stabilitas tropon.
Firdaus, M.S. 2009. Modul
Pembelajaran Kimia Organik Fisis I. Makassar: FMIPA UNHAS.
PERTANYAAN : Apakah semua senyawa aromatik mempunyai kemampuan diatropik ? Jelaskan !
PERTANYAAN : Apakah semua senyawa aromatik mempunyai kemampuan diatropik ? Jelaskan !
Komentar
Posting Komentar