REGANGAN RUANG
Regangan ruang itu adalah besarnya regangan pada struktur senyawa kimia berbentuk
siklik untuk menunjukkan seberapa besarnya regangan ruang dari cicin siklik
tersebut. Biasanya
regangan ruang ini berhubungan dengan stereokimia. Dimana stereokimia adalah studi
yang mempelajari tentang susunan ruang dari atom-atom dan gugus fungsi molekul organik
dalam obyek tiga dimensi yang merupakan hasil hibridisasi dan ikatan secara
geometri dari atom dalam molekul, sedang
bentuk tiga dimensi dari molekul memberikan pengaruh terhadap sifat fisik dan
kimia dari suatu senyawa. Ataupun lebih sederhananya stereokimia merupakan
molekul-molekul dalam ruang tiga dimensi, artinya bagaimana atom-atom dalam
suatu molekul diatur dalam ruang satu terhadap yang lainnya. Adapun tabel dari regangan ruang terhadap beberapa senyawa organic
yang siklik dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel
1. Contoh dari senyawa organic dan regangan cincinnya
Dari tabel
diatas dapat diJika ditinjau dari segi regangan cincinnya, yang dihitung berdasarkan harga
kalor pembakaran, terbukti bahwa harga regangan total cincin yang terbesar
adalah pada siklopropana, disusul dengan siklobutana, dan siklopentana. Pada
sikloheksana harganya = 0, yang sama dengan harga senyawa rantai terbuka.
Besarnya harga regangan pada siklopropana tersebut disebabkan oleh adanya regangan
sudut dan regangan sterik. Makin besar penyimpangannya dari sudut
tetrahedral, makin besar pula regangan sudutnya.
Teori tentang regangan ruang juga disampaikan oleh Adolf von Baeyer
yaitu kimiawan asal Jerman yang dikenal
dengan “teori regangan Baeyer’s”. Menurut teori ini bila sudut-sudut-sudut ikatan dalam senyawa siklik
menyimpang dan tidak
sesuai dari sudut ikatan nya maka molekulnya mengalami regangan. Makin besar penyimpangannya terhadap sudut
ikatan, maka molekulnya makin regang dan berakibat
molekul tersebut makin reaktif. Contohnya adalah sikloalkana, pada sikloalkana
bentuk dari struktur cincinnya mengharuskan sikloalkana memiliki sudut ikatan
tertentu yang menyimpang dari sudut ikatan normal tetrahedral (109,5⁰). Sudut
ikatan yang menyimpang dari sudut normal
tetrahedral menyebabkan terjadinya terikan/regangan sudut (angel
strain), yaitu peningkatan energi ketika sudut ikatan menyimpang dari sudut
normal tetrahedral. Sehingga dalam usaha untuk mengurangi regangan untuk
memperoleh kestabilan, sikloalkana mengalami perubahan orientasi yang disebut
konformasi. Dimana konformasi adalah Konformasi
ialah penataan atom atau gugus yang terikat oleh ikatan sigma dalam ruang
secara berlainan akibat dari rotasi satu atom atau gugus terhadap atom atau
gugus lainnya yang mengelilingi ikatan sigma. Berikut gambar 1 bentuk konformasi-konformasi pada molekul
sikloalkana :
Gambar 1. Bentuk konformasi pada molekul
sikloalkana
Spencer
L. Chemistry for Today, Sixth Edition. International Student Edition.
Hal:344.
Illionis. Chemistry.
Holt McDougal. a division of Houghton Mifflin Harcourt. Hal:688.
Terima kasih ulasannya , disini saya ingin bertanya , apa penyebab regangan ruang itu bisa terjadi , dan apakah regangan ruang bisa terjadi pada senyawa nonsiklik?
BalasHapusTerimakasih yaaaa
BalasHapusTerimakasih atas uraiannya,
BalasHapusMohon penjelasan lebih lanjut terkait regangan sudut dan sterik...
terimakasih atas materinya yang sangat membantu saya dalam memahaminya , tapi apakah regangan ruang dapat terjadi pada senyawa non siklik ?
BalasHapusterima kasih sebelumnya. iya, regangan ruang bisa saja terjadi pada senyawa non siklik ataupun siklik. karena setiap senyawa mempunyai besar sudut nya masing2, baik itu yang siklik maupun nonsiklik.
BalasHapusTerimakasih untuk materinya. Sangat bermanfaat.
BalasHapusTerimakasih atas materinya. Bagaimana dengan pengaruh jenis ikatan pada molekul tersebut?
BalasHapusbaiklah sinta saya akan menjawab pertanyaan anda. jika ikatan nya tunggal maka senyawa tersebut akan lebih mudah mengalami regangan dibandingkan senyawa rangkap
BalasHapus