EFEK INDUKSI
Efek induksi adalah : Suatu aksi elektrostatik yang diteruskan melalui
rantai atom dalam suatu molekul (lewat ikatan σ). Efek induksi bekerja melalui
ruang dan ikatan sigma. Makin jauh letak gugus/atom yang memiliki efek induksi,
makin kecil pengaruhnya terhadap polarisai ikatan. Efek itu dapat dinyatakan
sebagai I+ dan I–.
1. I+jika subtituen yang terikat mendorong elektron (
melepaskan e-). Contoh gugus dan atom yang memiliki efek + I: (CH3)3C-,
(CH3)2CH-, CH3CH2-, CH3-.
2. I-jika subtituen yang terikat menarik Elektron ( mengambil
e-). Contoh gugus dan atom yang memiliki efek – I: NO2, F, Cl, Br,I, OH, C6H5-.
Dalam hal ini ada yg disebut sebagai
substituen, dimana substituen adalah atom atau gugus atom yang bersubstitusi
menggantikan atom hidrogen pada rantai induk hidrokarbon. Contohnya pada asam
karboksilat, kekuatan keasaman pada asam karboksilat sangat dipengaruhi oleh
adanya substituen yang terikat pada gugus alkil yang mengikat -COOH. Faktor yang dapat menstabilkan ion
karboksilat akan meningkatkan keasaman
asam karboksilat. Sebaliknya, faktor – faktor yang menurunkan kestabilan
ion karboksilat juga akan menurunkan keasaman asam karboksilat. Substituen
penarik elektron akan memancarkan muatan muatan negatif yang berarti
menstabilkan anion dan menaikkan keasaaman. Substituen pendorong elektron akan
mengintensifkan (memperkuat) muatan negatif yang berarti mendestabilkan anion
dan menurunkan keasaman.

Daftar gugus dalam urutan daya
menarik elektronnya :

Bila ada gugus yang terkait pada
alkil dari asam karboksilat bersifat menarik elektron, maka efek induktif akan
diteruskan kesemua atom, oksigen dari hidroksida pada asam menjadi relatif
lebih positif, hydrogen mudah lepas dan kesamaan karboksilat bertambah. Untuk mempelajari atau menentukan efek induksi suatu gugus/atom yang
terikat pada senyawa karbon dilakukan pengkajian terhadap keasaman senyawa asam
karboksilat baik berupa senyawa alifatik maupun senyawa aromatik. Perhatikan
harga pKa dua asam karboksilat berikut.

Asam kloroasetat lebih asam dari asam asetat, sebab asam
kloro asetat memiliki satu gugus penarik elektron yaitu klor. Klor (Cl) akan
menarik elektron melalui efek induksi sehingga mengurangi kerapatan elektron
dari karbon α, akibatnya muatan negatif gugus karboksilat sebagian tersebar
olehmuatan δ+ didekatnya. Akibat nya pengaruh efek induksi makin berkurang
dengan makin banyaknya atom yang berada diantara gugus karboksil dan gugus
penarik elektron.
Contoh lain
dapat dilihat pada gambar berikut :

Kekuatan asam
metanoat berbeda dengan kekuatan asam etanoat, asam metanoat lebih kuat. Jika
dilihat dari struktur kedua asam di atas, dapat diperkirakan perbedaan kekuatan
asamtersebut disebabkan oleh pengaruh gugus –CH3. Dibandingkan asam metanoat, kekuatan
asam etanoat lebih lemah. Gugus –CH3 pada asam etanoat mempunyai kemampuan
mendorong elektron ikatan melalui ikatan sigma (C-C-O-H) sehingga atom O menjadi
relatif negatif, akibatnya atom H sukar lepas sebagai H+, asamnya menjadi lebih
lemah. Gugus –CH3 dikatakan mempunyai efek induksi mendorong elektron dan
diberi simbol +I.
Efek induksi tidak hanya berpengaruh terhadap keasaman tetapi juga terhadap
kebasaan dan kereaktifan senyawa karbon. Kebasaan amoniak dan metil amonia
dapat berbeda karena adanya efek induksi dari gugus –CH3.

Kekuatan basa
dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk mendonorkan pasangan
elektron bebasnya. Dilihat dari kekuatan basanya, metil amina lebih kuat (pKb-nya
lebih kecil). Hal ini karena pada metil amina terdapat gugus –CH3. Gugus –CH3
mempunyai efek induksi mendorong elektron sehingga pasangan elektron bebas pada
atom N lebih mudah didonorkan. Akibatnya kebasaan metil amina lebih kuat dibandingkan
amonia.
Terima kasih ulasan yang sangat bermanfaat.
BalasHapusTerima kasih atas materinya, saya mau nanya nih, gimana gugus fungsi bisa memberi sifat pada senyawa atau molekul? Mohon penjelasannya, Terima kasih
BalasHapuskarena gugus fungsi nerupakan sekelompok atom yang bertanggung jawab untuk reaksi karakteristik senyawa, sehingga senyawa yang mempunyai reaksi kimia yang sama maka mempunyai sifat yang sama pula
BalasHapusTerimakasih atas uraiannya kakak, sangat bermanfaat
BalasHapusBagus Indri, terimakasih.
BalasHapusSaran, itu gambar-gambar tidak bisa dilihat, perbaikilah.
Terimakasih materi nya sangat membantu
BalasHapusterimakasih semua. saya akan memperbaiki kekurangan pada blog saya.
BalasHapusTerima kasih ulasan yang dapat membantu .
BalasHapusterimakasih atas paparan ilmunya
BalasHapusTerima kasih atas penjelasannya sangat bermanfaat
BalasHapusTerima kasih atas penjelasannya
BalasHapus